Minggu, 26 Juni 2011

“Catatan dari Puncak Gunung Tenjolaut” (Tentang Kecerdasan Sebuah Prestasi “Bidak Catur”)

Pada hakikatnya, kecerdasan menduduki tempat yang begitu penting dalam dunia pendidikan, namun seringkali kecerdasan ini dipahami secara parsial oleh sebagian kaum pendidik. Mahmud (1989:109) menyatakan bahwa sebenarnya pendapat yang menjelaskan bahwa kecerdasan orang-orang itu berbeda satu sama lain adalah sudah sejak lama. Dua ribu tahun yang lalu, Plato sudah membahas tentang hal ini. Sesungguhnya setiap anak dilahirkan cerdas dengan membawa potensi dan keunikan masing-masing yang memungkinkan mereka untuk menjadi cerdas.
Setiap individu adalah unik. Artinya setiap individu memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut bermacam-macam, mulai dari perbedaan fisik, pola berpikir, dan cara-cara merespon atau mempelajari hal-hal baru. Dalam hal belajar, masing-masing individu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap pelajaran yang diberikan. Menurut Hudojo (1988:100) memang tidak ada dua individu yang persis sama, setiap individu adalah unik.
Ini terlihat dari sosok anak didikku “Yuridha” yang polos tak mengerti tentang keinginannya, mukanya dingin tak dimengerti apakah dia “bisa” atau “tidak bisa”.  Sebagai orangtua di sekolah, ini merupakan sosok yang unik yang penuh misteri penuh dengan tanda tanya. Tapi dibalik itu semua tersimpan sesuatu yang indah penuh dengan motivasi dan cita-cita. Siswi kelas VII SMPN Satu Atap 7 Cibeber, yang merupakan atlit Catur Kabupaten Lebak dalam O2SN Provinsi Tahun 2011.
Dalam kesahariannya, Yuridha merupakan seorang pendiam, tidak banyak bicara. Seperti yang dideskripsikan di atas, bahwa wajah dari anak ini adalah penuh misteri. Tapi ternyata wajah misteri seperti ini menyimpan Kecerdasan Logis-Matematis. Kecerdasan Logis-Matematis merupakan Kemampuan menggunakan angka-angka untuk menghitung dan mendeskripsikan sesuatu, menggunakan konsep matematis, menganalisa berbagai permasalahan secara logis, menerapkan matematika pada kehidupan sehari-hari, peka terhadap pola tertentu, serta menelaah berbagai permasalahan secara ilmiah. Walaupun kecerdasan linguistic tidak terlihat dari sosok Yuridha, tetapi jika dia dapat mengoptimalkan kecerdasan yang dia miliki maka kesuksesan pun dapat diraihnya.
Dari sosok pendiam seperti ini pun bisa mengangkat prestasi pribadinya, sampai membawa nama baik Sekolah yang serba terbatas sarana prasarananya. Dari sosok Yuridha kita bisa belajar, bahwa setiap sosok manusia dibekali kecerdasan.   Sebagai guru yang mengajar di daerah gunung yang merupakan SSN (Sekolah Satap Negeri bukan Sekolah Standar Nasional), ini merupakan motivasi untuk lebih giat lagi dalam meningkatkan Pembelajaran di sekolah. “Minder” sebagai guru kampung tidak mungkin dapat ditemukan lagi. Karena Setiap anak memiliki kelebihan masing-masing.
Terimakasih Ya Allah, di balik gunung ini ternyata tersimpan hikmah untuk memperbaiki kehidupanku  dan mengisinya lebih bermakna lagi.
Terimakasih Yuridha kau telah membuka mataku.

Sumber : http//izoelsyifa.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar