Selasa, 20 Oktober 2020

Evaluasi Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 di SMPN 7 Cibeber

Oleh : Zulfian Yusmana, M.Pd
PKS. SMPN 7 Cibeber

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Wabah virus korona (Covid-19) membuat berbagai macam aspek kehidupan mengalami goncangan. Mulai dari segi ekonomi, sosial hingga pendidikan. 
  • Ekonomi: banyak kegiatan ekonomi terhenti atau menurun yang berakibat pada pemutusan hubungan kerja, lapangan kerja menurun, angka pengangguran meninggi, dst.
  • Sosial: interaksi sosial, kasus orang yang stres atau tertekan (masalah psikologis)
  • Pendidikan: perubahan pelaksanaan pendidikan – bila pengelolaan kurang baik bisa terjadi penurunan mutu pendidikan
Sektor pendidikan merupakan salah satu aspek yang sejak awal munculnya wabah ini langsung mengalami perubahan. Dengan alasan menghindari kerumunan agar tidak menyebarkan virus korona, sekolah-sekolah di kabupaten Lebak negeri maupun swasta langsung meliburkan proses pembelajaran tatap muka, dan melakukan proses pembelajaran secara jarak jauh di rumah saja.
Sesuai arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 berisi yang berisi arahan mengenai belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh. Berikut sejumlah poin arahannya:
  1. Memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan; 
  2. Memfokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19; 
  3. Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah; 
  4. Memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kualitatif.
Letak geografis SMP Negeri 7 Cibeber Kabupaten Lebak merupakan sekolah di kawasan pegunungan tepatnya di daerah kawasan Cisitu. Karena keberadaannya berada di daerah pegunungan tersebut, wilayah Cisitu menjadi wilayah yang sulit untuk di jangkau serta wilayah yang rawan bencana, sehingga pendidikan agak kurang tersentuh. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh positif pun banyak didapatkan dari wilayah seperti ini keberadaan masyarakatnya yang memegang tradisi karena termasuk daerah kesepuhan, sehingga mempunyai potensi daerah kearifan lokal yang memungkinkan untuk dikembangkan.

Pada masa darurat Covid-19, sekolah telah melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan kondisi dan kreatifitas masing-masing sekolah dimana peserta didik belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orang tua. Begitu juga di SMPN 7 Cibeber dengan model daring (dalam jaringan) yang digunakan bisa berjalan dengan baik walaupun dengan keterbatasan sinyal. Menghadapi kondisi seperti ini, tentunya sekolah membutuhkan media yang cocok dalam melaksanakan proses pembelajaran. 

Dalam memecahakan masalah di atas, maka harus memilih media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran masa pandemi saat ini. Untuk itu, SMPN 7 Cibeber memilih media pembelajaran pokok yang digunakan dalam semua pembelajaran yang digunakan oleh Guru. Pemilihan media pokok  ini dimaksudkan agar peserta didik tidak kebingungan dalam melaksanakan pembelajaran, ini diakibatkan karena terlalu banyak aplikasi media pembelajaran online yang ditawarkan pada saat ini.  
Sehingga, pemilihan media pembelajaran yang digunakan oleh SMPN 7 Cibeber adalah Google Classroom. Google Classroom (Ruang Kelas Google) dan Grup WhatsApp.
 
Dari sejak bulan Juli sampai bulan Oktober 2020 tahun ajaran 2020/2021 sudah dilaksanakan pembelajaran jarak jauh perlu adanya evaluasi untuk perbaikan pembelajaran kedepannya.

Evaluasi yang dilakukan oleh SMPN 7 Cibeber, yaitu membuat Laporan Hasil Penilaian Tengah Semester. Adapun data yang diambil untuk evaluasi pembelajaran di sekolah kami, yaitu:
  • Kehadiran Peserta Didik (25%)
  • Tugas Harian (35%)
  • PTS (40%)
Kehadiran Peserta Didik dan Pengumpulan Tugas

Dilihat dari tabel kehadiran dan keikutsertaan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran terjadi penurunan dari setiap bulannya. Dimana 77% pada bulan Juli 2020, 73% pada bulan Agustus 2020, 66% pada bulan September 2020, dan 56% pada bulan Oktober 2020. Untuk lebih jelasnya, bisa kita lihat pada grafik garis berikut ini:

 

Terjadi penurunan yang signifikan setiap bulannya: bulan Juli - Agustus 2020 terjadi penurunan 4%, bulan Agustus - September 2020 terjadi penurunan 7%, dan bulan September - Oktober 2020 terjadi penurunan 10%.

Partisipasi Peserta Didik Dalam Mengikuti PTS
Pelaksanaan PTS Utama dilakukan secara daring selama 6 hari yakni dari 21 - 26 September 2020 kemudian dilanjutkan dengan PTS susulan selama 3 hari 28 - 30 September 2020. Kemudian, pembagian Laporan hasil penilaian tengah semester tangga 3 Oktober 2020. Dari hasil data diperoleh yang diambil dari data setiap guru mata pelajaran dan wali kelas, sebagai berikut:


dan laporan hasil penilaian tengah semester, sebagai berikut:


Penurunan tingkat partisipasi peserta didik dalam pembelajaran daring sesuai dengan hasil survei dilakukan kepada peserta didik ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
  • Peserta didik sudah merasa jenuh dengan pembelajaran daring;
  • Kurangnya bimbingan dari orangtua;
  • Pembelajaran yang membosankan (kurang variatif)
  • Tugas-tugas menumpuk dan materi yang diberikan gurunya justru menjadikan peserta didik menjadi tidak paham.
  • Kuota yang terbatas sehingga terjadi terputusnya pembelajaran (loss learning).
  • Kesulitan dalam mengakses GC karena sinyal tidak stabil.

Untuk menjawab keluhan-keluhan tadi, SMPN 7 Cibeber mencoba untuk merubah teknis pembelajarannya, yaitu :
  • Perubahan jadwal pelajaran daring yang awalnya 6 hari (Senin - Sabtu), menjadi 3 hari (Senin, Rabu, Jum'at). Dimana 3 hari yang lainnya (Selasa, Kamis, dan Sabtu) digunakan untuk menyelesaikan tugas dari guru/sekolah.



  • Pengumpulan tugas bisa melalui WhatsApp gurunya atau mengumpulkan secara langsung ke sekolah.
  • Mengadakan sosialisasi dan penguatan kepada orang tua/wali dalam pelaksanaan pembelajaran daring.


  • Penggunaan akses internet gratis sekolah kepada peserta didik dengan penjadwalan dan aturan yang dibuat oleh sekolah sesuai dengan masa pandemi.
  • Pembelajaran harus lebih variatif yang dilakukan oleh guru. 

Rekomendasi

Prinsip yang harus dipegang oleh guru, dalam pembelajaran Daring
  1. Pembelajaran daring jangan sampai menambah beban guru dan siswa, karena tujuannya untuk memudahkan belajar Jika menambah beban, justru akan membuat motivasi siswa dalam pembelajaran ditengah kondisi seperti justru menurun.
  2. Pemberian tugas belajar sewajarnya dengan instruksi yang jelas dan sesuai tujuan belajar. Oleh karena itu guru perlu berupaya untuk selalu berkomunikasi dengan peserta didik di dalam sistem beri stimulus yang baik, beri respons, dan buka ruang berdialog secara demokratis, jika perlu boleh diselingi humor tiap tugas harus ada balikan (feed back), beri instruksi yang jelas, memberikan balikan dan bimbingan dan jika siswa masih belum paham. 
  3. Untuk waktu yang mendesak manfaatkan berbagai sumber yang tersedia di dunia maya.
  4. fleksibel, metode pembelajaran yang variatif artinya menyesuaikan karakteristik materi pembelajaran dan peserta didik. 
  5. Pembelajaran daring merupakan bentuk personalisasi pembelajaran, untuk itu perlunya kesadaran serius belajar dari siswa perlu diimbangi dengan guru untuk mengontrol pembelajaran secara berkala caranya dengan memberikan stimulus respon kepada siswa pada saat pembelajaran jarak jauh ini karena pada dasarnya hal ini memerlukan adaptasi didalam penerapannya ditengah segala keterbatasan, kebijakan, kebutuhan yang ada.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Jika ada kesalahan dalam penyampaian penulisan mohon maaf sebesar-besarnya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb

1 komentar:

  1. Mantap,bisa share cnth pngsn nya pak? Mdh2n vaksin covid segera hadir, sehingga pembelajaran bisa normal kembali.

    BalasHapus